Seluruh Pejabat dan Pegawai Pengadilan Agama Mentok Ikuti Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Kuliah Umum Secara Daring

www.pa.mentok.go.id. Mentok, 4 Agustus 2025 – Seluruh pejabat dan pegawai Pengadilan Agama Mentok mengikuti kegiatan Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Kuliah Umum secara daring yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan melalui media Zoom dan terpusat di ruang Media Center Pengadilan Agama Mentok. Acara yang dimulai pukul 09.00 WIB ini diikuti oleh Ketua, Wakil Ketua, para Hakim, Panitera, Sekretaris, serta seluruh aparatur Pengadilan Agama Mentok. Antusias pegawai Penagdilan Agama Mentok terlihat sepanjang mengikuti rangkaian acara yang bertujuan untuk meningkatkan sinergi antara dunia akademik dan lembaga peradilan agama melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Sriwijaya Palembang, dan Universitas Islam Negeri Jurai Siwo.

Setelah sesi penandatanganan, kegiatan dilanjutkan dengan kuliah umum yang disampaikan oleh Guru Besar Universitas Sriwijaya. Tema yang diangkat kali ini adalah “Peran Strategis Alumni Fakultas Hukum Sebagai Agen Transformasi dan Modernisasi Pembangunan Hukum di Peradilan Agama.” Materi tersebut memberikan wawasan baru bagi seluruh peserta mengenai pentingnya peran akademisi dalam mendorong pembaruan sistem hukum peradilan agama di Indonesia.Peserta dari Pengadilan Agama Mentok mengikuti seluruh rangkaian acara dengan tertib dan khidmat. Dengan fasilitas yang memadai di ruang Media Center, pelaksanaan secara virtual tidak mengurangi makna dan substansi kegiatan. Seluruh pegawai yang hadir juga mencatat poin-poin penting dari materi kuliah umum untuk dijadikan bahan diskusi dan refleksi dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

Dengan partisipasi aktif dalam kegiatan ini, Pengadilan Agama Mentok menunjukkan komitmennya dalam mendukung transformasi dan modernisasi lembaga peradilan agama. Semangat perubahan yang diusung melalui kolaborasi dengan institusi pendidikan tinggi menjadi langkah strategis dalam mewujudkan peradilan agama yang profesional, transparan, dan berintegritas. (mlf)