Pengumuman
- Monitoring dan Evaluasi Data Capaian Kinerja Pengadilan | (23/12)
- Pelaksanaan Tugas Kedinasan secara Fleksibel | (23/12)
- Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi Fit and Proper Test dan Eksaminasi Berkas Perkara Calon Hakim Tinggi Peradilan Agama Tahun 2025 | (19/12)
- Pengumuman Hasil Pelaksanaan Seleksi Jabatan Hakim Tinggi Pemilah Perkara Mahkamah Agung RI Tahun 2025 | (19/12)
- Standarisasi Kode Ruang Sidang pada Mahkamah Syar'iah/Pengadilan Agama Seluruh Indonesia | (18/12)
- Petunjuk Teknis Pelaksanaan E-Test dan Eksaminasi Tahap II Melalui E-Learning Badilag bagi Calon Hakim Tinggi Peradilan Agama Tahun 2025 | (17/12)
- Monitoring Implementasi SEMA 1 Tahun 2023 | (17/12)
- Permohonan Review Pedoman Pengawasan Bidang dan Pengawasan Daerah pada Aplikasi E-Binwas | (16/12)
Hak-hak Pokok Masyarakat Pencari Keadilan
(Pasal 6 ayat 1 huruf c SK KMA-RI No. 144/KMA/SK/VIII/2007)
| 1. | Berhak memperoleh Bantuan Hukum |
| 2. | Berhak perkaranya segera dimajukan ke pengadilan oleh Penuntut Umum |
| 3. | Berhak segera diadili oleh Pengadilan |
| 4. | Berhak mengetahui apa yang disangkakan kepadanya pada awal pemeriksaan. |
| 5. | Berhak mengetahui apa yang disangkakan kepadanya dalam bahasa yang dimengerti olehnya. |
| 6. | Berhak memberikan keterangan secara bebas dihadapan hakim. |
| 7. | Berhak mendapatkan bantuan juru bahasa/penerjemah jika tidak paham bahasa Indonesia. |
| 8. | Berhak memilih penasehat hukumnya sendiri. |
| 9. | Berhak menghubungi penasehat hukumnya sesuai dengan ketentuan undang-undang. |
| 10. | Bagi orang asing berhak menghubungi/berbicara dengan perwakilan negaranya dalam menghadapi proses persidangan. |
| 11. | Berhak menghubungi/menerima kunjungan dokter pribadinya dalam hal terdakwa ditahan. |
| 12. | Berhak mengetahui tentang penahanan atas dirinya oleh pejabat yang berwenang. |
| 13. | Berhak menghubungi/menerima kunjungan keluarga untuk mendapatkan jaminan penangguhan penahanan atau mendapatkan bantuan hukum. |
| 14. | Berhak menghubungi/menerima orang lain yang tidak berhubungan dengan perkaranya untuk kepentingan pekerjaan atau kepentingan keluarganya. |
| 15. | Berhak mengirim/menerima surat ke/dari Penasehat hukumnya atau keluarganya setiap kali diperlukan olehnya. |
| 16. | Berhak menghubungi / menerima kunjungan rohaniawan. |
| 17. | Berhak diadili dalam sidang yang terbuka untuk umum. |
| 18. | Berhak untuk mengajukan saksi atau saksi ahli yang menguntungkan bagi dirinya. |
| 19. | Berhak segera menerima atau menolak putusan. |
| 20. | Berhak minta banding atas putusan pengadilan, dalam waktu yang ditentukan undang-undang, kecuali terhadap putusan bebas, lepas dari segala tuntutan hukum, dan putusan dalam acara cepat. |
| 21. | Berhak untuk mencabut atas pernyataanya menerima atau menolak putusan dalam waktu yang ditentukan undang-undang. |
| 22. | Berhak mempelajari putusan sebelum menyatakan menerima atau menolak putusan dalam waktu yang ditentukan undang-undang. |
| 23. | Berhak menuntut ganti rugi dan rehabilitasi sebagaimana diatur dalam pasal 95 KUHAP. |
(Pasal 50 s/d 68 dan Pasal 196 UU No.8 Tahun 1981 Tentang KUHAP)






